WARSAWA, KOMPAS.com - Di sepanjang penyelenggaraan Piala Eropa 2012, tidak ada pemain yang mendapat perlakuan rasialis sebanyak Mario Balotelli. Hampir di semua pertandingan Italia, pemain berkulit hitam itu dihina dengan teriakan pendukung tim lawan dengan suara menyerupai monyet.
Uniknya lagi, koran besar Italia, Gazzeta dello Sport, memajang kartun penyerang klub Manchester City itu sebagai kingkong yang berdiri di atas monumen jam besar Big Ben, London, sedang menepis bola. Kartun itu mungkin maksudnya positif, Balotelli bersama Italia berhasil memukul Inggris di babak delapan besar.
Namun, menjelang semifinal melawan Jerman, kartun itu diprotes banyak pembaca. Bahkan, agen Balotelli, Mino Raiola, menunjukkan kemarahan atas perlakuan koran itu. Kartun itu dinilai berbau rasialis. Padahal, pemuda berusia 21 tahun itu telah berjuang untuk negaranya selama bertahun-tahun. Gazzeta kemudian meminta maaf.
Tidak heran, ketika berhasil menjebol gawang Jerman untuk kedua kali pada partai semifinal kemarin, Balotelli membuat aksi nekat yang membuatnya diganjar kartu kuning. Dia membuka baju dan memperlihatkan dadanya dengan sikap seperti layaknya kingkong yang sedang marah.
Di pertandingan semifinal melawan Jerman, Kamis (28/6), pemilik tinggi badan 1,89 meter itu menjawab dengan prestasi gemilang. Mencetak dua gol ke gawang tim perkasa Jerman yang dikawal Manuel Neuer adalah luar biasa.
Dia juga menyelamatkan reputasi penyerang Eropa dengan memecah kemandulan pada dua pertandingan sebelumnya yang hanya mampu berakhir 0-0 sepanjang total 260 menit, hingga gol Balotelli bersarang di gawang Jerman. Malam itu, Balotelli memang luar biasa, sesuai julukannya, Super Mario. Dia membawa Italia ke final sejak 2000.
Rekor 260 menit tanpa gol setelah perpanjangan waktu 120 menit merupakan salah satu rekor terlama sepanjang laga Piala Eropa. Rekor sebelumnya terjadi pada Piala Eropa 1996 yang diawali gol pemain Ceko, Vladimir Smicer, saat melawan Rusia.
Setelah itu, butuh waktu selama 262 menit baru tercipta gol lagi. Pada dua pertandingan sebelumnya, antara Perancis dan Belanda serta Inggris melawan Spanyol, berakhir imbang 0-0. Gol akhirnya pecah setelah Juergen Klinsmann mencetak gol dari titik putih saat Jerman melawan Kroasia di partai perempat final di Old Trafford, Inggris.
Balotelli adalah pribadi yang simpang siur, bahkan cenderung menyebalkan. Tidak heran apabila dia sering mendapat hukuman dari wasit, dikeluarkan dari pertandingan. Soal profesionalisme pun dia masih angin- anginan. Dalam sebuah wawancara dengan majalah sepak bola Perancis, sebelum Piala Eropa 2012, dia mengatakan, masalah mencetak gol adalah soal kemauan semata.
Ketika saya memutuskan untuk mencetak gol, saya pasti akan mencetak gol, ujarnya. Masih dalam wawancara yang sama, dia dengan enteng mengatakan, Ya, saya pikir saya genius.
Ada benarnya juga soal kegeniusan itu. Malam itu, Balotelli dua kali menunjukkannya. Pertama, dia menerobos operan Antonio Cassano dengan kepalanya yang dicukur seperti gaya Mohican meski dijaga ketat bek Jerman, Holger Badstuber.
Gol keduanya, Balotelli berhasil lepas dari jebakan off-side saat mengambil operan bola panjang Riccardo Montolivo. Dia menahan bola sebentar, dan... Neuer hanya bisa terpaku saat bola kerasnya merobek gawang. (AP/REUTERS)
Via: Balotelli Minus, Balotelli Genius
0 comments:
Post a Comment